Suasana Jogja……

Dari depan sebelah kiri: Mba Suci, Me:),Bu Neneng, Meza ,Mba Supri, Mba Ima, Bu ida, Mba Ika, Pak slamet, Pak Najib, Pak Pahrur, Mas Ozi, Pak Slamet, Pak Ulwi, Mas Yanto, Pak Khilmi.

This slideshow requires JavaScript.

Weather and Season

This slideshow requires JavaScript.

Untuk teman-teman guru bahasa inggris, khususnya SD pasti tahu materi tentang weather and season. Ya, materi tersebut di ajarkan di kelas V semester 2. Untuk menciptakan suasana kelas yang menyenangkan dan tidak membosankan,kita bisa menggunakan game, nyanyian, memperlihatkan mereka video cerita yang berkaitan dengan materi dll. Those make them happy.

Seperti beberapa minggu lalu, saat mengajarkan mereka materi weather and season, aku putarkan video nyanyian “Rain Rain Go Away” (and we sang together ) dan aku putarkan juga video cerita tentang “Ali And The Magic Carpet” .  “Ali And The Magic Carpet” bercerita tentang perjalanan ali dan karpet ajaibnya yang dia temukan di toko pamannya. Perjalanan itu pun dimulai. Ali terbang bersama karpet ajaibnya. Pertama, mereka mendarat di hutan lebat dan it’s raining and wet. Kemudian, mereka mendarat di gurun pasir yang cuacanya sangat panas dan kering (it’s very very hot and dry). Setelah itu, mereka terbang ke South Pole (Kutub Selatan ) dan kalian pasti tahu cuaca di sana. It’s Freezing. Brrr…..Kemudian mereka tiba gunung dan mereka tidak sadar bertemu harimau because it’s foggy. Kemudian mereka terbang ke hutan, it’s windy in the forest. Terakhir, mereka terbang ke sebuah pulau. Ada Badai dan Petir di sana sehingga Ali mengajak karpet ajaibnya untuk pulang. What an Adventure 🙂

Itulah sedikit cerita tentang Ali and The Magic Carpet. Sangat berkaitan dengan materi weather and season bukan? Jika teman-teman ingin melihat videonya, bisa di download di sini http://learnenglishkids.britishcouncil.org/en/short-stories/ali-and-the-magic-carpet atau bisa juga langsung download videonya di bawah ini ._Semoga Bermanfaat_:)

 

Proyektor Sebagai Media Pembelajaran

View this document on Scribd

Alhamdulillah yah:) sekarang SD dimana aku mengajar sudah memiliki proyektor sebagai media pembelajaran di kelas. Jadi memudahkan guru ketika akan menampilkan gambar-gambar menarik, video cerita ataupun video nyanyian dll. (kalau tidak salah, proyektor tersebut di beli pada sekitar bulan september oktober tahun lalu:)).Selain sebagai media pembelajaran, proyektor beserta  layar tersebut juga digunakan setiap hari selasa dan jum’at sebagai panduan senam untuk anak-anak yang kebetulan setiap hari selasa dan jum’at adalah jadwal mereka untuk melakukan senam pagi.

Nah, aku masih ingat pertama kali aku gunakan proyektor tersebut yaitu ketika aku mengajar kelas IV dan materi yang aku sampaikan waktu itu adalah Parts of Body.Memang ada perbedaan dalam hal antusias siswa ketika kita para guru mengajar dengan hanya menulis di papan tulis,siswa menyalinnya di buku kemudian kita menjelaskannya dengan mengajar menggunakan media pembelajaran seperti proyektor.

Kita bisa mengisi materi dengan berbagai gambar yang menarik sesuai dengan materi tersebut di powerpoint (seperti yang terlihat diatas) dan menampilkannya melalui proyektor tersebut. Dengan begitu ,siswa akan lebih tertarik dan tentu saja karena rasa ketertarikannya itu, siswa juga akan lebih mudah memahami materi yang diajarkan. 🙂

Peringatan Hari Kartini di SDN Begawat 01

This slideshow requires JavaScript.

Tanggal  21 April kita kenal sebagai hari kartini dimana di tanggal tersebut biasanya banyak kegiatan yang dilakukan untuk memperingatinya. Seperti di SDN Begawat 01,peringatan hari kartini dilaksanakan pada hari selasa, 24 April 2012 yang dimeriahkan oleh para siswa di SD tersebut. Siswa-siswa perempuan menggunakan kebaya lengkap dengan sanggulnya. Berbeda dari siswa perempuan yang mengenakan baju adat,para siswa laki-laki mengenakan celana dan baju koko. Hanya sedikit siswa laki-laki yang mengenakan pakaian adat. Terkecuali kelas VI yang mengenakan baju serangam merah putih seperti hari biasa. (Maklum karena sebenarnya kelas VI sudah tidak ada kegiatan disekolah, tinggal menunggu pengumuman ujian. Mau berangkat saja sudah untung ).

Setelah upacara selesai, peringatan hari kartini dilanjutkan dengan diisi berbagai kegiatan yang tidak jauh berbeda dengan tahun kemarin. Mungkin yang berbeda di tahun ini, beberapa siswa siswi tidak mau kalah eksisnya dengan boyband dan girlband yang lagi hits sekarang. Dengan percaya diri mereka menyanyi dan menari ala-ala boyband dan girlband, menghibur para guru dan teman-teman mereka.

Begitulah kemeriahan peringatan hari kartini di SD dimana saya mengajar. Bagaimana dengan peringatan hari kartini di sekolah kalian? 🙂

*Baru sempat menulis ini, padahal peringatannya sudah beberapa bulan yang lalu. Tak apalah.

Penerimaan Raport di SDN Begawat 01

Hari yang mungkin paling ditunggu – tunggu murid – murid sekolah sebelum liburan adalah hari dimana mereka menerima hasil belajar mereka selama satu semester. Ya,Penerimaan raport. Ada yang menunggu nya dengan rasa senang, karena mereka sudah percaya kalau mereka akan mendapatkan nilai yang memuaskan bahkan mendapatkan ranking kelas. Ada yang biasa – biasa saja karena memang mereka adalah murid – murid biasa di kelasnya. Tidak terlalu pintar tapi juga tidak bodoh. Dan ada juga yang was- was, khawatir akan ada banyak nilai merah atau tidak tuntas istilahnya sekarang tertulis indah diraportnya.

 Tanggal 17 Desember 2011 adalah hari yang ditunggu- tunggu mereka. Banyak dari mereka yang bertanya ” Kapan sih bu guru raporte di bagi?” Seperti anak kecil yang merengek minta di belikan permen oleh ibunya, mereka juga merengek rengek agar raport segera dibagikan. Aku, sebagai guru Bahasa Inggris, bukan guru kelas mereka hanya bisa menjawab” Mangke….”

Sambil menunggu guru yang sedang sibuk menyiapkan raport atau sibuk mengerjakan pekerjaan lain,mereka, para murid menghabiskan waktunya dengan berbagai macam kegiatan. Ada yang bermain bulu tangkis, catur,tenis meja, bermain dengan teman-temannya, dan ada juga yang membaca di perpustakaan.

Akhirnya waktu yang di tunggu-tunggu datang juga. Sekitar pukul 9, Ibu kepsek, Ibu Khunainah S. Ag mengumpulkan murid – murid kelas I-VI dan para guru di halaman sekolah. Sebelum mengumumkan siswa yang mendapatkan rangking dari kelas I sampai VI, beliau memberikan sedikit nasehat kepada para murid yang intinya agar mereka selalu giat belajar dan berusaha mendapatkan nilai yang lebih baik pada semester depan.

Para sang juara kelas berjejer rapi di depan murid-murid lain, membentuk 6 shaf yang satu shafnya berisi 3 siswa sesuai dengan kelas masing-masing. 3 siswa tersebut adalah mereka yang mendapatkan rangking satu,dua dan tiga. Jadi kalau di hitung dari dari kelas 1 sampai kelas 6, siswa yang mendapatkan rangking berjumlah 18. Tepuk tangan riuh saat bu kepsek memanggil nama-nama siswa yang mendapatkan rangking dan meminta mereka untuk maju kedepan. Merekalah sang juara yang mengalahkan teman-temannya yang  lain.

Tertulis di novel karya A.Fuadi , Negeri 5 Menara, kalau ingin sukses  dan berprestasi, berjuanglah diatas rata-rata yang dilakukan orang lain. Berusaha sedikit saja lebih baik dari kebanyakan maka akan jadi juara. Sedikit saja lebih baik dari orang lain. Aku ingat-ingat, sepertinya kata-kata itu juga pernah diucapkan oleh salah satu dosen ku, saat aku kuliah dulu. Dosen yang selalu memberi motivasi yang sangat mengena di hati. Dan ya satu lagi, kata-kata itu juga sepertinya pernah dilontarkan oleh salah satu motivator terkenal yang mengisi acara Golden Ways di Metro Tv setiap minggunya.  Siapa lagi kalau bukan Pak Mario Teguh.

Dan Para siswa yang berdiri didepan ,yang mendapatkan tepak tangan riuh itulah mungkin para siswa yang berusaha sedikit lebih baik dari teman-temannya, Belajar diatas rata-rata yang dilakukan teman-temannya yang lain. Kalau temannya belajar 1 jam, mereka belajar 2 jam dan seterusnya. Teringat waktu aku masih SD dulu, juga sama seperti mereka.  Aku lihat raut wajah mereka satu persatu. Bahagia. Mungkin perasaan mereka juga sama seperti aku saat masih kecil dulu. Mendapat tepuk tangan riuh dari teman-temannya, mendapatkan hadiah pula. Dan betapa bangganya orang tua mereka.

Seperti yang terlihat di foto, setelah guru kelas masing-masing membagikan raport murid-muridnya, para murid tersebut malah tidak henti-hentinya melihat dan membaca nilai-nilai yang terpampang di dalam raport mereka masing-masing. Ada yang menunjukannya ke teman-temannya yang lain, mungkin ingin pamer atau membanding-bandingkan, ada yang menunjukannya ke adik kelas mereka, tapi ada juga yang hanya boleh dia sendiri yang melihatnya. Ketika temanya ingin melihat, dengan muka kesal langsung dia tutup raportnya.

Begitulah suasana penerimaan raport di SD dimana aku mengajar, SD N Begawat 01 yang menurut ku tidak jauh berbeda dengan sekolah-sekolah dasar yang lain.

_Congratulation_